Image by FlamingText.com
Image by FlamingText.com

Rabu, 19 Januari 2011

MERAPI-ku


Setelah meletus pada Selasa (26/10) lalu, letusan susulan Gunung Merapi terus terjadi. Sabtu (30/10) malam, lagi-lagi gunung teraktif di dunia ini mengeluarkan awan panasnya. Disusul letusan berikutnya pada Senin (1/11). Berikut kronologi letusan seperti dilansir website ESDM:
Ø  Letusan diawali dengan adanya gempa low frequency pada pukul 09.47 WIB
Ø  Diikuti dengan guguran dari ukuran kecil hingga sedang antara 09.50 WIB
Ø  Guguran besar terjadi 10.00-10.02 WIB Beruntut diikuti awan panas pertama 10.03-10.05 WIB
Ø  Awan panas kedua menyusul pukul 10.05-10.08 WIB.
Ø  Awan panas ketiga terjadi pukul 10.20-10.24 WIB
Ø  Awan panas keempat 10.56-10.59 WIB
Ø  Awan panas kelima 11.00- 11.02 WIB
Ø  Awan panas keenam 11.45-11.47 WIB
Ø  Sebagian besar arah awan panas mengalir ke Kali Gendol dan Kali Woro dengan jarak luncur 4 km (sampai ke Bukit Kendil)
Ø  Asap sulfatara putih dan asap coklat pekat meluncur vertikal ke atas dengan ketinggian 1,5 km
Ø  Arah angin bertiup ke timur dan utara.

Tak hanya korban harta dan nyawa, meletusnya Gunung Merapi juga membawa dampak negatif bagi kesehatan. Abu vulkanik dari Gunung Merapi yang terbawa angin ke berbagai arah hingga banyak membahayakan warga sekitar, terutama pada kesehatan. Abu vulkanik sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. pada prinsipnya sewaktu letusan gunung terjadi, berbagai macam batu-batuan dikeluarkan dimana kandungan yang terdapat dalam abu vulkanik sangat variatif. Kandungan material dari abu yang dimuntahkan itu mengandung SiO2 atau pasir kuarsa yang biasa digunakan untuk membuat gelas. Bentuk pasir kuarsa itu tidak bulat layaknya debu biasa. Di bawah mikroskop, pasir kuarsa itu tampak berujung runcing. Ini tentunya bisa melukai saluran pernapasan, mata, bahkan kulit.
Saat meletus, gunung berapi memang umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik ke atmosfer. Abu vulkanik mengandung silika, mineral, dan bebatuan. Unsur yang paling umum adalah sulfat, klorida, natrium, kalsium, kalium, magnesium, dan fluoride. Ada juga unsur lain, seperti seng, kadmium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah. Lalu seberapa berbahaya abu vulkanik bagi kesehatan? tentu berbahaya bila kita menghirupnya. Abu vulkanik diketahui bisa menyebabkan iritasi mata, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga gangguan pada kulit.

                                            Gb.1 . Abu vulkanik

                                            Gb.2. Abu vulkanik dengan perbesaran

                                            Gb.3. Abu vulkanik 

                                      Gb.4. Abu vulkanik dengan bentuk ujung meruncing   
 
                                                Gb.5. Debu biasa dengan bentuk bulat

                                   

Cara sederhana menghindari paparan abu adalah menghindari sumber polusi dengan mengungsi. Orang dengan penyakit pernapasan atau hanya gejala harus meninggalkan area paparan tinggi abu vulkanik. Jika konsentrasi silika melebihi batas yang direkomendasikan: lebih dari 50 mikrogram per meter kubik. Penggunaan masker menjadi suatu keharusan dalam kondisi tingginya tingkat polusi udara seperti dalam bencana Merapi. Masker bedah yang terbuat dari kertas atau kain yang banyak beredar sebenarnya hanya menutupi area sekitar hidung. Masker jenis itu memiliki keterbatasan filtrasi karena ada celah di sekitar hidung dan mulut yang memungkinkan tetap masuknya kuman dan polutan yang ada di udara. Respirator lebih memberi perlindungan ketimbang masker bedah. Respirator lebih melindungi dan menyaring partikel berukuran satu mikron. Alat ini terpasang pas di wajah dan berfungsi mencegah kebocoran. Selain itu dianjurkan juga untuk menggunakan kacamata google karena kacamata ini bisa menutup rapat sekeliling mata, sehingga abu vulkanik tidak dapat masuk.

                    
by : Rukomah (08303244001)